Beberapa
ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang diberikan Rogers dan
Storey adalah yang paling popular dan dapat diterima dikalangan ilmuwan
komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder, 2002; Klingemann & Rommele,
2002). Hal ini didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut
secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud tindakan
komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi tersebut dapat
mencakup keseluruhan proses dan fenomena praktik kampanye yang terjadi
dilapangan
Definisi
Rogersda Storey juga umumnya dirujuk oleh berbagai ahli dari disiplin
ilmu yang berbeda seperti ilmu politik dan kesehatan masyarakat.
Beberapa definisi lain yang sejalan dengan batasan yang disampaikan
Rogers dan Storey diantaranya sebagai berikut :
Pfau dan Parrot (1993)
“A
campaigns is conscious, sustained and incremental process designed to
be implemented over a specified period of time for the purpose of
influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang
dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan
pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran
yang telah diterapkan).
Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)
“A
communication campaigns is an organized communication activity,
directed at a particular audience, for a particular period of time, to
achieve a particular goal” (Kampanye komunikasi adalah tindakan
komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu,
pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu).
Rajasundarman (1981)
“A
campaigns is acoordinated use of different methods of communication
aimed at focusing attention on a particular problem and its solution
over a period of time” (Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan
berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam
periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada
masalah tertentu berikut pemecahannya).
Merujuk
pada definisi-definisi diatas, maka kita dapat melihat bahwa dalam
setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya mengandung empat hal,
yaitu tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau
dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang besar, dipusatkan dalam
kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang
terorganisir.
Selain
empat pokok ciri diatas, kmpanye juga memiliki cirri atau
karakteristik yang lainnya, yaitu sumber yang jelas, yang menjadi
penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggung jawab suatu produk
kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang menerima pesan
kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber
pesan tersebut setiap saat.
Selain
itu pesan-pesan kampanye juga terbuka untuk didiskusikan, bahkan
gagasan-gagasan pokok yang melatarbelakangi diselengarakannya kampanye
juga terbuka untuk dikritisi. Keterbukaan seperti ini dimungkinkan
karena gagasan dan tujuan kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan
untuk publik. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi
olehprinsip persuasi, yaitu mengajak dn mendorong public untuk menerima
atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Dengan
demikian kampanye pada prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi secara
nyata. Dalam ungkapan Perloff (1993) dikatakan “Campaigns generally
exemplify persuasion in action”. (Venus, 2004:7)
Sumber : http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html
No comments:
Post a Comment