Ketika
Intel menentukan bahwa laptop convertible merupakan evolusi selanjutnya
dari ultrabook, Sony memiliki pemikiran sendiri. Menurut Sony konsumen
tidak ingin direpotkan dengan upaya melepas keyboard atau terlalu
berusaha memutar layar terlalu jauh. Karena itulah, Sony mendesain karakter
layar Surf Slider bagi convertible pertamanya, VAIO Duo 11.
Desain
Surf Slider di VAIO Duo 11 kali ini memang terlihat unik di antara convertibel
lainnya. Rancangan yang memungkinkan ultrabook berubah bentuk antara
komputer tablet (slate) atau laptop (regular) ini mengingatkan kita pada
desain serupa di smartphone Nokia E7 yang bagian layarnya terangkat
ketika dibuka.
Di sini Sony mendesain mekanisme engsel metal yang bisa bergeser
sekaligus sebagai penumpu bagian layar. Strukturnya memang terlihat berbeda
namun Anda juga akan menemui juluran kabel dari unit utama ke layar yang
terlihat ringkih. Untungnya, untaian kabel ini dilindungi penutup sehingga tak
mudah dijangkau tangan.
Layar
11,6” berpanel OptiContrast dalam resolusi Full-HD (1920x1080 pixel) di
VAIO Duo tak hanya terlihat tajam dan terang (brightness 400 nits) namun
juga tahan benturan. Pada awanya hal ini mungkin akan membuat Anda sedikit
cemas saat membuka dan menutupnya. Namun setelah terbiasa, tentu Anda akan
menyukai. Untuk memudahkan menarik layar ini disediakan kaitan khusus bagi
jemari berupa gerigi di bagian samping-atas layar dan tepian yang agak menonjol
di bagian atas.
Namun
model layar dengan kemiringan sekitar 130o ini ternyata juga tak terlalu ideal.
Akibatnya laptop harus diposisikan dengan tepat agar bisa dipakai secara
nyaman. Posisi sebagai laptop ini juga agak menyulitkan aktivitas video
conference akibat arah webcam yang terlalu menengadah. Mau tak mau laptop
harus diposisikan lebih rendah agar webcam menangkap wajah lebih tepat.
Penggunaan
Windows 8 di VAIO Duo 11 (model SVD11215CV) memang tepat terlebih dengan keberadaan
keyboard fisik dan pointer pengganti mouse. Sony juga
menyiapkan pena khusus (stylus pen) yang memudahkan pengguna menggambar
atau pun menulis catatan atau sekadar memotong (crop) gambar tertentu
untuk diolah. Sayangnya pena ini tak bisa
disatukan ke laptop seperti halnya Samsung Ativ. Mungkin ini akibat keberadaan
bodi VAIO Duo 11 yang sudah ramping.
Meskipun
terkesan untuk profesional, laptop berbobot 1,3 kg ini ternyata juga dilengkapi
dengan teknologi Dolby Home Theater v4 dan sistem amplifier S-Master
untuk penggunaan headphone. Selain itu masih ada digital noise-cancelling
untuk meredam bising serta teknologi “Clear Phase” plus xLOUD untuk
menjernihkan dan memperkuat output audio.
****
Pada
dasarnya kami cukup terkesan dengan VAIO Duo 11 karena memiliki layar tajam,
lapisan kuat, dan juga mekanisme geser yang unik. Keberadaan stylus dan
kinerjanya yang baik juga amerupakan nilai lebihnya. Sayangnya, pengaturan webcam
atau pergantian posisi layar justru kurang menyenangkan. Bagaimanapun,
inilah salah satu produk convertible yang menarik untuk dimiliki.
Hasil
Pengujian
Kedua
produk ultrabook ini memiliki spesifikasi utama yang setara kecuali pada
media penyimpannya.. Berkat penggunaan SSD, VAIO Duo 11 tampak lebih gegas.
Sayang dalam daya tahan baterai kemampuan Sony sedikit lemah walaupun masih
bisa ditolerir.
Pengujian
|
Lenovo
ThinkPad Twist S230u (Intel Core i5-3317U 1,7 GHz, RAM 4 GB, HDD 500 GB, layar
12,5”)
|
Sony
VAIO Duo 11
(Intel Core i5-3317U 1,7 GHz, RAM 4 GB, SSD 1286 GB, layar 11,6”) |
PCMark
7 Pro v1.0.4
|
2897
|
4269
|
3Dmark
11 Pro v1.0.3.0
|
P549
|
P257
|
Cinebench
R11.5
|
2,38
|
2,39
|
Encoding
video
|
25 menit 30 detik
|
26 menit 33 detik
|
Encoding
audio
|
1 menit 37 detik
|
1 menit 41 detik
|
Daya
Tahan Baterai
|
||
Memutar
HD Video
|
2 jam 16 menit
|
2 jam 5 menit
|
Battery
Eater
|
5 jam 39 menit
|
5 jam 1 menit
|
Crop
Menarik
Lewa aplikasi Active Clip, gambar yang dipotong dengan stylus pen bisa diolah lebih lanjut untuk ditempelkan ke gambar lain. Gambar hasil potongan ini bisa dipakai untuk memberi kesan bayangan (siluet) yang menarik.
Lewa aplikasi Active Clip, gambar yang dipotong dengan stylus pen bisa diolah lebih lanjut untuk ditempelkan ke gambar lain. Gambar hasil potongan ini bisa dipakai untuk memberi kesan bayangan (siluet) yang menarik.
Stylus
Navigasi
Selain via touchscreen, penggunaan ultrabook dimungkinkan lewat stylus. Stylus ini memudahkan pengguna menggambar atau membuat catatan singkat, atau sekadar memotong gambar.
Selain via touchscreen, penggunaan ultrabook dimungkinkan lewat stylus. Stylus ini memudahkan pengguna menggambar atau membuat catatan singkat, atau sekadar memotong gambar.
Trackpoint
Karena tak menyediakan touchpad, VAIO Duo 11 menambahkan sebuah trackpoint di tengah area keyboard. Ini mirip seperti pada jajaran ThinkPad Lenovo.
Spesifikasi
Prosesor
|
Intel Core i5-3317U (Dual-Core 1,7 GHz, 3 MB L3 cache)
|
RAM
|
4 GB, DDR3 PC3-12800
|
Chipset
|
Intel HM76
|
Kartu
grafis
|
Intel HD4000
|
Hard
disk
|
SSD 128 GB
|
Optical
drive
|
Tidak ada
|
Fasilitas
|
Wi-Fi b/g/n, LAN, card reader (3-in-1),
Bluetooth 4.0, USB 3.0 (2), HDMI, NFC, Webcam 2 MP.
|
Layar
|
11,6” resolusi 1920x1080 pixel
|
Sistem
operasi
|
Windows 8 64-bit
|
Baterai
|
Li-polymer 4960 mAh
|
Dimensi
|
32x19,9x1,8 cm
|
Bobot
|
1,3 kg
|
Garansi
|
1 tahun
|
Situs
web
|
|
Harga
(kisaran)*
|
Rp13.259.000
|
*
Sony Indonesia, (021) 2949-8777; Minggu pertama Februari 2013
Plus : Desain ramping, ringan, dan kokoh;
lapisan layar gorilla; feature NFC; boot cepat.
Minus
: Orientasi layar dan webcam terbatas; kinerja grafis kurang mumpuni;
tanpa optical drive; harga tinggi.
Skor
Penilaian
- Kinerja : 4
- Fasilitas : 4,25
- Penggunaan : 4
- Harga : 2,5
- Skor total : 3,78
- Kinerja : 4
- Fasilitas : 4,25
- Penggunaan : 4
- Harga : 2,5
- Skor total : 3,78
Komentar :
Artikel yang menarik dan cukup bagus. Memudahkan banyak orang yang ingin membeli produk ini, dan bagi orang yang merasa ini kurang cocok dapat mencari pilihan alternatif lain sebelum mereka terlanjur membelinya dan kemudian menyesal.
No comments:
Post a Comment