1. Hasrat ngemil makanan berlemak meningkat
Kurang
tidur bisa melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya,
keinginan menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan
meningkat, sehingga menyebabkan Anda menginginkan asupan kalori tinggi.
Jika selama 2 malam tidur Anda tidak berkulitas bisa memicu rasa lapar
berlebihan. Kondisi ini terjadi karena merangsang hormon ghrelin
penambah nafsu makan, dan mengurango hormon leptin sebagai penekan nafsu
makan.
2. Antibodi menjadi lemah
Mereka
yang tidur kurang dari 7 jam per malam bisa 3 kali lebih rentan
mengalami rasa dingin. Penelitian lain menemukan, pada pria yang kurang
tidur akan mengalami kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan
tubuh secara normal setelah menerima suntikan flu. Mereka yang kurang
tidur, antibodi yang bekerja setelah dilakukan vaksinasi hanya bisa
bertahan paling lama 10 hari. Kondisi tersebut sangat berbahaya.
Perbaiki kualitas tidur, maka kekebalan tubuh Anda akan meningkat.
3. Rentan terserang diabetes
Gula
adalah bahan bakar setiap sel dalam tubuh Anda. Jika proses
pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek buruk. Dalam penelitian
yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah orang
selama 6 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan resistansi
terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari
aliran darah ke dalam sel. Hal ini menyebabkan terjadinya proses
metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan
timbulnya diabetes.
4. Stres meningkat
Studi
yang dilakukan Universitas Chicago juga menemukan bahwa tidur kurang
dari 7 jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan
pada sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan
darah dan glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi,
penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
5. Memicu rasa gelisah
Rasa
gelisah setiap malam pasti akan terus menghantui mereka yang memiliki
kualitas tidur buruk. Reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih kronis
lagi, perasaaan bahagia tidak akan menghampiri hidup mereka yang kurang
tidur, karena tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang
sama. Hal ini dapat meningkatkan risiko pengembangan depresi, tapi
mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan terhadap penyakit.
6. Tampak lebih tua
Mereka
yang kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah.
“Lebih buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat
produksi kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,” kata
Jyotsna Sahni, MD, ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson.
7. Berbagai rasa sakit bisa timbul
Tidaklah
mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa
saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam
sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program,
direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat
selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut.
Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah
mengalami nyeri.
8. Risiko terjangkit kanker lebih tinggi
Olahraga
membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan mata dapat
merusak efek pelindungnya. Johns Hopkins Bloomberg School of Public
Health meneliti hampir 6.000 wanita selama sekitar satu dekade dan
menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur 7 jam atau lebih sedikit
per malam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap kanker daripada
mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas tidur yang baik.
Hal ini terjadi karena kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan
gangguan metabolisme hormonal dan dikaitkan dengan risiko kanker, dan
bisa ‘menghapus’ manfaat latihan.
No comments:
Post a Comment